Assalamualaikum para pembaca
sekalian, semoga kesehatan masih senantiasa menjadi partner hidup anda hingga
detik ini masih setia menemani hari2 kita. Tak lupa juga semoga berkah yang
senantiasa di limpahkan kepada kita dan semoga kita selalu ingat untuk bersyukur,
amin..
Memasuki tahun yang baru ini dan
baru memasuki bulan ke 2. Semoga hujan yang turun menjadi pertanda bahwa bumi
masih hidup dan menopang dengan ikhlasnya dan semoga ini pertanda bahwa Allah
SWT masih menyanyangi ummatnya. Melihat tragedi yang terjadi belakangan ini dan
saya tidak akan mengatakan ini karna hujan. Tetapi memang bertepatan dengan
hujan itu sendiri.
Semakin menjelaskan bahwa sesuatu
yang diberikan atau dilimpahkan kepada ummat manusia bisa jadi bersifat Rizky
dan bisa jadi itu adalah musibah ataupun cobaan, saya pribadi tidak berharap
itu adalah musibah. Karna jika itu memang sebuah musibah maka itu adalah teguran
apalagi terjadi dalam ruang lingkup masyarakat sebaiknya kita lekas berbenah
diri dan segera bersama-sama memperbaiki diri, Wallahualam..
Oke mari sejenak kita pindah
suasana agar lebih fresh dan lebih smangat lagi,meihat lebih dalam lagi dan
melihat dari sisi yang lain yang lebih positif. Mengenai dengan hujan memang
saya kali ini akan menulis yang berkaitan dengan hujan itu sendiri, dari sisi
ke ilmuan dan juga dari sisi agama Mau tau ? silahkan baca sampai selesai ya.
Siapa yang tidak tau sama air
hujan (yaeyalah… gak usah ditanya kale haha) melalui proses yang sangat tidak
mungkin dilakukan oleh manusia ataupun teknologi saat ini, air hujan menjadi
salah satu bukti kebesaran Allah SWT bagaimana ia berproses dari uap yang naik
dari laut dan membentuk awan serta ada peran angina sebagai jasa kurir yang
mengangkut entah berapa liter banyaknya ke suatu tempat yang Allah Ridha akan dirturunkan
hujan. Air hujan termasuk air yang aman untuk digunakan dalam keseharian kita.
Untuk mandi juga oke, untuk mengairi sawah juga oke bahkan ada yang menampung
untuk di konsumsi juga oke. Berkah Allah SWT kurang apalagi coba? Namun dibalik
itu semua ternyata air hujan menganudng kandungan kimia yang perlu kita ketahui
in sha Allah masih dalam tahap aman untuk bersentuhan dengan manusia.
- Uap air atau H2O Kandungan utama air hujan ya tentu ada H2O nys. Adanya H2O karna prosesnya berawal dari penguapan maka kandungan uap lebih dominan 99,9% dari kandungan yang lainya. Uap ini bersifat aman selama uap tersebut berasal dari sumber proses penguapan yang aman yang secara langsug menegaskan bahwa kualitas uap yang terdapat pada hujan sangat bergantung kepada kita dalam menjaga lingkungan laut, sungai dan tempat-tempat yang ada airnya.
- Karbon dalam bentuk debu ringan Kandungan berikutnya yaitu karbon, waduh karbon? Tenang karbonn disini masih terbilang aman selain dalam bentuk debu ringan zat karbon yang ada pada air hujan berupa silica dan fly ash yang merupakan zat pengikat molekul molekul pada air hujan hingga terbentuklah hujan. Keduanya sangat berperan dalam pembenukan air hujan.
- Asam nitrat Asam nitrat juga termasuk dalam kandungan air hujan dan menjadi salah satu zat yang berperan dan bertanggung jawab atas terjadinya hujan. Pernah dengar hujan asam ? nah.. hujan asam itu terjadi karena adanya kelebihan kandungan asam dari perubahan lingkungan yang sangat buruk yang terjadi karna ketidak bertanggungjawaban kita sebagai manusia juga pabrik melalui pencemaran udara yang mempengaruhi atmosfer bumi. Padahal atmosfer adalah jalur lalu lintas hujan untuk mengantarkan air hujan ke suatu daerah yang sedang di tuju, bisa kebayang jika langit bumi kita isinya pencemaran udara lalu dilalui awan hujan ? tebak sendiri apa yang tejadi pada air hujanya. Kandungan asam nitrat yang berlebihan sangat tidak baik bagi kesehatan kita dan fatalnya bisa membahayakan. Mengecek pH adalah cara untuk mengecek kandungan asam pada air hujan. Air hujan normal memiliki pH 6 dan hujan yang memiliki pH dibawah normal sangat tidak baik, semakin menurunya kadar pH makan semakin berbahaya.
- Asam sulfat Kandungan zat kimia yang lainya adalah asam sulfat, asam sulfat menjadi bagian dari air hujan. Jika air hujan memiliki terlalu banyak kandungan asam sulfat maka bisa dipastikan bahwa air yang menjadi sumber penguapan mengalami pencemaran dan jika terlalu banyak akan mempengaruhi pernafasan seseorang.
- Garam Garam? Ya garam, zat kimia satu ini termasuk dalam bagian air hujanseperti yang sudah kita ketahui asal muasal penguapan terjadi, sudah pasti garam adalah bagian yang ikut masuk dalam bagian air hujan. Tetapi hujan yang memiliki kandungan zat garam relatif. Lebih terjadi di daerah yang dekat dengan laut. Hal itu terjadi karena proses penguapan yang terjadi berasal dari air laut.
EXPERIMEN SEDERHANA
UNTUK MENGETAHUI KEINDAHAN AIR HUJAN
Sederhananya kalian hanya perlu palstik bening, boleh
plasttik es balon, es batu dll yang penting harus bening, lalu kalian perlu
kulkas. Kita memerlukan freezer agar experiment ini In sha Allah berhasil. nah
langsung saja plastik bening tadi disiapkan untuk menampung air hujan, setelah
tertampung diamkan beberapa menit kemudian masukan kedalam freezer kulkas.
Beberapa jam setelah beku lalu ambil dan WOOW…. Lihatlah hasilnya. Ada Kristal
kritstal indah di dalamnya. Kok bisa? Mengapa? Ini berarti air hujan yang kita
tampung bersih dan sehat untuk di konsumsi layak dan penuuh berkah.
Dan ternyata dalam Al-Quran air hujan sudah dibahas dan di
ulas secara jelas, seperti dalam surat Al-Furqaan ayat 48-50
“Dialah yang meniupkan
angina (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan);
dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih, ,agar kami menghidupkan
dengan iar itu negeri ( tanah) yang mati, dan agar kami memberi minum dengan
air itu sebagian besar dari makhluk kami, binatang-binatang ternak dan manusia
yang banyak. Dan sesungguhnya kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil
pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali
mengingkari (nikmat)” (QS. Al-Furqaan : 48-50)
“Dan Kami turunkan
dari langit, air hujan yang diberkahi (mubaraak)”(QS. Qaaf : 9)
Jadi dari experiment sederhana
diatas dari dari 2 ayat alquran yang menyatakan bahwa turunya hujan adalah
rahmat dan turunya hujan karna ada campur tangan sang Pencipta maka sebagai
ummat islam sudah sewajarnya menaati dan mempercayainya dengan penuh ke
taqwaan. Dan seperti yang di sampaikan dalam surat Al-Furqaan jelaslah bahwa
dalam surat itu menegaskan kepada ummat manusia bahwa apa yang terjadi di dunia
ini termasuk turunya hujan adalah hal yang idak mungkin tanpa adanya kuasa
Allah SWT.
APA YANG DILAKUKAN RASULULLAH SAW SAAT HUJAN?
Di bagian ini saya akan membahas
beberapa Hadist yang In sha Allah relevan dengan si Hujan, karna melihat bahwa
hujan adalah karya seni Allah SWT yang indah maka ada baiknya kita
mengenal hujan dengan cara mengenal siapa MASTERPIECE nya. Dan Rasulullah SAW
sebagai suri tauladan yang baik adalah salah satu cara kita mengenal sang
pencipta, salah satunya memahami Hadist2nya.
Ketika mendung
Dari Hadist yang
diriwayatkan Bukhari :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila
melihat awan yang berkumpul di ufuk dari ufuk-ufuk langit, beliau menghentikan
aktivitas-aktivitasnya, bahkan walaupun beliau sedang sholat sunnah. Lalu
setelah beliau kembali melanjutkan aktivitasnya. Kalau awan itu berlalu maka
beliau mengucapkan Alhamdulillah. Dan kalau urun hujan beliau mengucapkan
Allahumma shoyyiban naafi’aa”
“Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam apabila
melihat mendung di langit, beliau beranjak ke depan, ke belakang atau beralih
masuk atau keluar, dan berubahlah raut wajah beliau. Apabbila hujan turun,
beliau shallallahu ‘alaihi wassallam mulai menenangkan hatinya. ‘ Aisyah sudah
memaklumi jika beliau melakukan seperi itu. Lalu Nai shallallahu ‘alaihi
wassallam mengatan, “Aku tidak mengetahui apa ini, seakan-akan inilah yang
terjadi (pada kaum ‘Aad) sebagaimana Allah berfirman yang artinya : Maka
tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju lembah-lembah mereka (Q.SL Al Ahqaf : 24)
Rasulullah SAW memperlihatkan
sikap risau dan takut ketika meihat awan hitam yang mana saat itu ia merisaukan
sebuah peringatan dari Allah SWT seperti azzabnya kaum terdahulu. Makaketika
awan itu hanya lewat saja beliau menenangkan hatinya dan bersyukur kemudian
saat hujan turun beliau mengucap Allahumma shoyyiban naafi’aa. Kita bisa
mengetahui bagaiman sikap Rasulullah SWT saat keadaan ini terjadi, dan kita
dapat mengenal Rasulullah bisa lewat hadist2nya.
Ketika hujan turun
Dalam Hadist riwayat Bukhari,
dari ‘Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam jika melihat hujan turun maka beliau berdoa: Allahumma shoyyiban
naafi’aa. (ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat)
Saat berada di tengah
hujan
Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu berkata, “kami pernah kehujanaan
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalllam. Lalu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. “Wahai Rasulullah,
mengapa engkau melakukan demikian?” kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassallam bersabda, “Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.” (artinya
langsung turun dari langit yang belum dirusak manusia)
Berdasarkan dari banyak refrensi
yang saya dapatkan setelah malang melintang di internet ada beberapa hal yangperlu digaris bawahi, seperti :
- Menurut Ibnu Qudamah : ini dilakukan di tengah
hujan sedang deras – derasnya.
- Tujuanya bukan untuk basah-basahan, namun
mencari berkah yang sesuai dengan sunnah dan dalilnya (HR. Bukhari Muslim).
Hujan langsung turun dari langit dan itulah salah satu keberkahan yang luar
baisa.
- Maksud hujan – hujanan di sini adalah bukan
basah kuyup, tapi paling tidak ada bagian tubuh kita yang basah terkena air
hujan secara langsung.
- Jadi ini hukumnya SUNNAH jika dilakukan seperti
beberapa hal di atas.
Ketika turun hujan Rasulullah SAW
senantiasa memperbanyak doa sebagaimana yang disampaikan Hadist berikut ini :
HR Imam Syafi’I dalam kitabnya Al
Umm,
Nabi shallallahu alaihi wasslllam
bersabda : “Carilah doa yang mustajab dalam 3 kondisi/waktu, (1) ketika dua
pasukan telah berhadapan (dalam kondisi jihad syar’i), (2) menjelang
dilaksanaknya sholat wajib, antara adzan dan iqomat, (3) ketika hujan turun.”
Saat khawatir hujan
lebat akan menimbulkan hal negatif
Rasulullah shallallahu alaihi wasslllamberdoa:
Allahumma hawaalainan wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakaami wazh zhiroobi wa buthunnil audiyati wa manaabitisy syajari.
(Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah turunkanlah hujan ke dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbunhnya pepohonan) HR Bukhari no 1014
Rasulullah shallallahu alaihi wasslllamberdoa:
Allahumma hawaalainan wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakaami wazh zhiroobi wa buthunnil audiyati wa manaabitisy syajari.
(Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah turunkanlah hujan ke dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbunhnya pepohonan) HR Bukhari no 1014
Cukup sekian pembahasan tentang rahasi hujan dan Rasulullah SAW semoga bermanfaat dan sampai
bertemu kembali dengan postingan hujan2 lainya hehe.. trimakasih.
Comments
Post a Comment
Kalau mau Koment jangan lupa cuci tangan, trimakasih :v